22.49 -
No comments
Rasaku
Nggak perlu mengibaratkan cinta dengan perumpamaan yang
aneh-aneh. Cinta itu suci, kekal dan setiap umat tuhan punya cinta. Cinta itu
seperti hembusan angin. Manusia pasti bisa merasakan meskipun tak bisa memegang
ataupun menyentuhnya. Cinta itu rasa, Cinta itu baik, cinta itu ramah.
Menyentuh semua manusia dengan sejuta keindahan. Tak perlu takut dihampiri
cinta. Tak perlu malu dihampiri cinta. Cinta... aku beda, beda dengan yang
lain, aku malu tiap kau datang menghampiri. Aku terlalu malu. Aku terlalu penakut.
Cinta... aku minta, jika aku terlalu malu. Tersiksa akan maluku sendiri. Aku
terjerat oleh tatapanmu. Teduh aku menatapmu. Damai aku disampingmu. Tapi aku
terlalu malu, aku terlalu takut.
Suatu sore, ya sore itu mendung. Kabut hitam dan mendung. Kami
berlari-lari kami sebut, kami ini Casis, Calon Siswa. Ya aku sedang mengikuti
diklat suatu organisasi bergengsi di kampusku. Saat aku lelah aku menengok ke
samping. Sama!! Rekanku juga kelelahan. Aku tengok ke belakang, sama!! Mereka
juga kelelahan. Senior-seniorku yang terlihat tak ada rasa lelah tetap
berteriak menyanyi yel-yel dengan semangat luar biasa. Engkau berada di barisan
paling depan. Kau di kana barisan. Ya, di menjadi pemimpin materi binjas sore
itu. Aku bisa dengar suaranya meneriakkan lagu-lagu luar biasa. Lagu-lagu
penyemangat kami. Aku menoleh, dan aku menatap matamu, begitu juga matamu
menatapku. Aku tau ini hal biasa. Hanya ada hubungan senior dan junior di
antara kita. Ah... aku tak tau kenapa dengan jantung ini, tiba-tiba aku merasa
ngilu!
Hari berikutnya aku benar-benar bertatap muka denganmu. Oh
tuhan.... aku ngilu lagi, jantung ini benar-benar ngilu. Sama seperti saat aku
jatuh cinta dengan teman sekelasku semasa SMA. Aku mohon jangan untuk saat ini.
Dia benar-benar sabar dan baik. Aku suka lelaki seperti itu. Dia idamanku J
Aku jatuh. Sakit rasanya kepalaku. Aku memang punya penyakit
pusing akhir-akhir ini. Tapi aku kuatkan. Karena ada kamu penguatku. Setiap
pertemuan ada kamu. Aku merasa untuk lebih kuat. Benar-benar kuat jika melihat
dirimu. Terimakasih mas
Tapi kini aku benar-benar tidak bisa menahan, mentalkupun
ikut jatuh. Aku sakit, tak kuat aku menopang kepalaku. Aku sakit mas... saya
sakit. Damai tatapanmu pun juga tak bisa sembuhkanku. Aku masih
sakit......!!! aku tak tahan.
Akhirnya aku jatuh, aku tumbang di seperempat perjalanan.
Dan aku tak tahu bisa atau tidak aku melihatmu. Melihat wajah teduhmu mas.
Semoga tak hanya sampai disini aku melihatmu. Aku bisa bersamamu di lain hari,
lain waktu. Terimakasih tuhan untuk anugrah indahmu.
0 komentar:
Posting Komentar